'/> Pidato Menerapkan Watak Semenjak Dini

Info Populer 2022

Pidato Menerapkan Watak Semenjak Dini

Pidato Menerapkan Watak Semenjak Dini
Pidato Menerapkan Watak Semenjak Dini
Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan membuatkan teks pidato yang berjudul Menerapkan Sopan Santun Sejak Dini. Semoga ini sanggup bermanfaat untuk anda yang para pembaca yang setia. inilah uraiannya :


Assalamu alaikum wr.wb.
Bapak-Ibu Orang Tua Wali murid yang saya hormati
Bapak komite sekolah yang kami hormati
dan Bapak-ibu guru yang saya banggakan

Puji dan syukur pertama-tama marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT alasannya yaitu berkah dan karunianya kita semua sanggup berkumpul di dalam ruangan ini dalam keadaan sehat wal’afiat.

Ada satu hal yang mungkin perlu kita perhatikan dari anak kita dan kiranya ini sangat memilih terhadap nilai positif atau negatifnya anak kita yakni sopan santun.

Semua orang bau tanah niscaya bahagia melihat “perilaku manis” anaknya. Tetapi, sikap sopan dan santun tidak dibawa semenjak lahir. kitalah sebagai Orang bau tanah yang wajib mengajarkannya semenjak dini.

Apa yang akan Anda lakukan dikala si kecil mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas pada orang lain? Mencubitnya, mendiamkannya, atau memarahinya dikala itu juga?

Semua orang bau tanah tentu berharap anak mereka bersikap sopan dan santun. Namun, kecerdikan pekerti atau tata krama yang baik tidak sanggup muncul begitu saja. Anak perlu mendapat pengajaran bagaimana bersikap sopan dan santun.


Bapak-Ibu Orang Tua Wali murid yang saya banggakan
Pada mulanya, sikap sopan dan santun yang dilakukan anak hanya sebuah pola menjiplak apa yang dilakukan orang bau tanah khususnya dikala aak masih kecil. Ini yaitu hal yang masuk akal alasannya yaitu anak masih berpikir konseptis.

Tetapi bila anak sudah semakin besar ia akan menyadari bahwa sopan santun sangat penting. Tidak hanya bagi orang lain tetapi juga bagi dirinya. Anak yang santun biasanya akan disenangi dan mendapat daerah di lingkungannya.

Memang, tidak gampang menerapkan sopan santun pada anak. Tetapi bila orang bau tanah berhasil mengajarkan sopan santun pada anaknya, si kecil akan tumbuh menjadi seseorang yang berperilaku baik di sepanjang hidupnya. Meskipun, tidak sanggup dipungkiri bahwa lingkungan di luar rumah juga mempunyai tugas yang sangat besar pada pembentukan sikap yang sopan dan santun ini.

Dengan membekali anak pengetahuan bagaimana bersikap santun, maka pada kesannya anak akan kembali pada pendidikan yang telah diberikan orang tuanya.

Secara spesifik, berikut kiat mengajarkan sopan santun pada anak yang sanggup segera diterapkan semenjak anak lahir.

Berikan pola dalam kehidupan sehari-hari
Anak yaitu peniru paling ulung. Bahkan, dikala masih belum sanggup berbicara pun, anak sudah sanggup menirukan perbuatan yang kita lakukan. Meskipun dalam “bahasa dan bentuk” yang lain.

Sangatlah sempurna ungkapan “anak-anak mendengar tidak dengan telinga, melainkan dengan matanya” Itu artinya, orangtua harus menjadi pola kasatmata bagaimana bersikap sopan dan santun. Waspadalah pada setiap tindak tanduk yang Anda lakukan. Si kecil senantiasa mengintai gerak gerik Anda.

Ajarkan 3 kata penting
“Terima kasih”, “Tolong”, dan “Maaf” yaitu 3 kata penting yang sebaiknya diajarkan semenjak anak lahir. Ucapkanlah kata “Tolong” bila ingin meminta proteksi anak. Ucapkan “Terima kasih” bila si kecil melaksanakan sesuatu untuk Anda, dan jangan segan berkata “Maaf” bila Anda berbuat salah.

Dengan demikian anak akan mengetahui bahwa dirinya dihargai dan ia pun akan terbiasa menghargai orang lain.

Latihan sambil bermain
Mungkin Anda sudah berusaha mengajarkan sopan santun pada anak. Tapi sanggup saja ketika anak berhadapan dengan orang lain ia melaksanakan perbuatan yang kurang santun. Jangan menyerah. Cobalah melatih sikap sopan santun dengan mengajak anak bermain peran.

Coba minta si kecil menjadi tamu dan Anda tuan rumahnya. Lakukan juga tugas sebaliknya. Berperanlah sebagai tuan rumah yang sopan dan minta si kecil berperan sebagai tamu yang sopan. Biasanya, dikala berperan anak akan menjadi “aktor” yang baik sehingga ia akan melaksanakan skenario yang sudah disepakati. Saat anak bersikap santun dalam tugas yang dimainkannya pujilah perbuatannya. Tunjukkan bahwa Anda sangat menghargai sikap positif ini.

Harus konsisten
Anak sering lupa bagaimana bersikap baik, sehingga sangat masuk akal bila ia tiba-tiba melaksanakan tindakan kurang sopan. Jangan eksklusif memarahinya. Tapi ingatkan ia bahwa tindakan tersebut tidak sopan. Beri peringatan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, “Wah, alasannya yaitu terlalu haus, satria Bunda lupa bilang terima kasih ya…”

Untuk membentuk sikap yang sopan dan santun orang bau tanah harus konsisten dan jangan bersikap permisif atau memaklumi dengan alasan apapun. Bila anak melaksanakan tindakan yang tidak sopan, ingatkan lagi, lagi dan lagi.

Jangan dijadikan lelucon
Sikap yang kurang sopan bukan lawakan atau materi guyonan. Jangan menertawakan si kecil dikala ia melaksanakan tindakan yang tidak santun. Bila Anda atau anggota lain melakukannya, anak akan berpikir perbuatannya lucu, masuk akal dan benar. Ini akan menciptakan si kecil semakin sulit memahami makna sopan santun, apalagi mempraktekannya.

Tunjukkan perhatian Anda
Si kecil sering melaksanakan tindakan yang tidak santun hanya untuk menarik perhatian orangtuanya. Karena itu, sebaiknya sesibuk apapun Anda di meja makan, bersama tamu atau dengan pekerjaan Anda, berikan perhatian pada anak. Berikan kebanggaan bila si kecil menunjukkan sikap yang sopan dan santun.

Apa yang perlu Anda lakukan bila si kecil mendapat perlakuan yang tidak sopan atau melihat tindakan yang tidak santun?

Pertama, sebaiknya Anda segera memberitahukan si kecil bahwa tindakannya itu tidak baik dan ia dilarang menirunya.

Kedua, Berikan teguran yang sopan pada orang yang telah berlaku tidak santun pada anak Anda. Ini akan menunjukkan bahwa Anda konsisten dan bahwa siapapun yang melaksanakan sikap tidak santun tetap tidak baik.

Ketiga, Akan sangat baik bila anak yang melaksanakan teguran tersebut. Akan terasa lebih menyentuh. Kalimat yang keluar dari verbal si kecil mungkin yaitu “Tante…kata Mama kalau lewat harus bilang permisi.”

Semoga apa yang saya sampaikan sanggup bermanfaat buat kita semua. Mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan.

Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Demikian supaya bermanfaat
Advertisement

Iklan Sidebar