'/> Legenda Kerikil Tobat, Riau

Info Populer 2022

Legenda Kerikil Tobat, Riau

Legenda Kerikil Tobat, Riau
Legenda Kerikil Tobat, Riau
Legenda Batu Tobat, Riau | TradisiKita - Di hulu sungai Batang Gansal yang berada di Desa Rantau Langsat Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau, terdapat beberapa kerikil besar yang berada di tengah sungai yang disebut dengan “Batu Tobat”. Nama tersebut diambil dari bahasa masyarakat sekitar, Tobat berarti Penghalang.

Bagi Sobat Tradisi yang berkunjung ke Desa Rantau Langsat bisa melihat Batu Tobat ini memakai boat sungai ditempuh sekitar 1 jam perjalanan. Menyusuri sungai sambil menikmati keindahan alam yang masih alami di daerah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh menciptakan perjalanan Sobat semakin bersahabat dan ludang kecepeh mengenal pesona alam hutan Riau.


Sebelum menikmati indahnya pemandangan alam Riau tersebut, TradisiKita akan sedikit dongeng mengenai keberadaan atau asal permintaan kerikil tobat yang mempunyai legenda atau dongeng rakyat. Batu Tobat merupakan susunan kerikil besar yang terdapat ditengah sungai yang menghalangi lajunya arus sungai yang mengalir. Konon ceritanya Batu Tobat terjadi alasannya yakni perebutan wilayah antara tujuh bersaudara yang dikenal Siklambai dengan dua orang datuk yang berjulukan Datuk Kuntum dan Datuk Reges.

Tingkah laris Siklambai yang sering merusak hutan dengan kekuatan dahsyat bisa menebas pohon besar dengan tangannya, memmenghilangkan kerikil raksasa yang berada di atas bukit ke sungai hanya dengan tendangan kaki.

Karena sikap mereka yang keterlaluan sehingga berberesiko pada masyarakat yang berada di hilir sungai. Air sungai yang mengalir ke hilir menjadi kecil dan tidak banyak ikan yang didapat masyarakat menciptakan masyarakat mengeluh dan melaporkan kepada Datuk selaku pemimpin mereka pada dikala itu.

Akhirnya Datuk Kuntum dan Datuk Reges setuju pergi ke hulu sungai untuk menelusuri apa yang menjadi penyebab air sungai yang mengalir menjadi kecil di serpihan hilir. Setibanya mereka di hulu sungai mereka menemukan batu-batu besar dari bukit berada ditengah sungai.

Mereka berfikir tidak masuk nalar kenapa kerikil sebesar pondok/rumah bisa berada di sungai padahal tidak terjadi longsor. Mereka pun bergegas pergi ke atas bukit dan terkejut melihat tujuh orang yang tengah asik mengangkat kerikil raksasa menyerupai sebuah bola kemudian memmenghilangkan ke tengah sungai.

Ternyata tujuh orang itu yakni Siklambai yang dikenal dengan tingkah laris yang jahat. Siklambai sengaja memmenghilangkan kerikil ke sungai semoga ikan tertahan tidak lepas sampai ke hilir yang menciptakan mereka untung banyak memperoleh ikan.

Apa daya Datuk Kuntum dan Datuk Reges untuk melawan ke tujuh bersaudara dengan kekuatan yang luar biasa hebat. Knorma dan sopan santun Siklambai memberikanstirahat, Datuk Kuntum dan Datuk Reges melihat salah satu dari Siklambai mengambil sebuah botol dengan cairan emas kemudian dioles ke tangan dan kaki mereka sehingga mereka menjadi kuat.

Rupanya cairan emas pada botol tersebut yang menciptakan Siklambai dengan memperringan dan sepelenya mengangkat kerikil besar dan menebas pohon dengan tangan. Knorma dan sopan santun Siklambai tengah asik menebas pohon besar, Datuk Kuntum dan Datuk Reges segera mengambil botol cairan emas dan mengoleskan ke seluruh badan sampai cairan emas itu habis tak tersisa.

Terkejut melihat ada orang yang mengambil botol tersebut menciptakan Siklambai 7 bersaudara sangat marah dan terjadilah pertengkaran ahli antara Siklambai dengan Datuk Kuntum dan Datuk Reges.

Pertengkaran tersebut berlangsung selama satu hari satu malam sampai olesan cairan emas pada Siklambai jadinya habis menciptakan mereka kalah dan mati dibunuh oleh Datuk Kuntum dan Datuk Reges.

Setelah pertengkaran ahli selesai, Datuk Kuntum dan Datuk Reges segera memindahkan kembali batu-batu besar di sungai ke atas bukit. Tidak tiruana kerikil sanggup dipindahkan sehabis cairan emas pada badan Datuk Kuntum dan Datuk Reges jadinya habis.

Seperti itu lah dongeng rakyat yang di yakini sebagai awal peradaban dan kehidupan di desa Rantau Langsat Kabupaten Indragiri Hulu. Tiap dongeng rakyat atau legenda mempunyai pesan tersirat yang bisa kita ambil hikmahnya.


Sisa kerikil besar di sungai masih ada sampai sekarang tepatnya di serpihan hulu Sungai Batang Gansal. Desa Rantau Langsat berada di Kabupaten Indragiri Hulu dengan waktu tempuh sekitar 5 jam dari Kota Pekanbaru.

Sumber : http://rokantrip.blogspot.co.id/
Advertisement

Iklan Sidebar