'/> Legenda Asal Seruan Danau Toba

Info Populer 2022

Legenda Asal Seruan Danau Toba

Legenda Asal Seruan Danau Toba
Legenda Asal Seruan Danau Toba
Legenda Asal Usul Danau Toba | TradisiKita - Danau Toba yaitu sebuah danau tekto-vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah Danau Toba, terdapat sebuah pulau vulkanik berjulukan Pulau Samosir.

Terbentuknya Danau Toba

Diperkirakan Danau Toba terbentuk dikala ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang kemudian dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa jumlah total material pada letusan sekitar 2.800 km3 -sekitar 2.000 km3 dari Ignimbrit yang mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang jatuh sebagai debu terutama ke barat. Aliran piroklastik dari letusan menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan dibungakan debu setebal 600 m dengan kawah utama.

Namun dibalik kemungkinan yang akan terjadi dan penelitian para sangat menguasai, ternyata ada juga legenda asal seruan danau toba yang menyebar dimasyarakat Indonesia. Legenda asal seruan danau Toba ini sengaja akan kami tiba kan untuk Sobat TradisiKita. Legenda ini merupakan dongeng rakyat pada zaman berlalu dan silam yang berkaitan dengan asal seruan danau Toba di Sumatera Utara

 Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara Legenda Asal Usul Danau Toba
Legenda Asal Usul Danau Toba

Legenda Asal Usul Danau Toba

Alkisah pada jaman berlalu dan silam kala hiduplan seorang cowok berjulukan Toba. Ia yaitu seorang yatim piatu. Sehari-hari ia bekerja di ladang. Sesekali ia mencari ikan di sungai yang berada tak jauh dari gubugnya. Ikan hasil tangkapannya biasanya dijadikan sebagai lauk dan sisanya dijual ke pasar.

Pada suatu hari Toba memancing sepulang dari Ladang. Ia sangat berharap mendapat ikan yang besar yang bisa segera dimasaknya untuk dijadikan lauk. Terpenuhilah berharapnya itu. Tak berapa usang ia melemparkan pancingnya ke sungai, mata kailnya telah disambar ikan. Betapa gembiranya ia knorma dan watak menarik tali pancingnya dan mendapati seujung ikan besar tersangkut di mata pancingnya.

Sejenak toba memperhatikan ikan besar yang berhasil dipancingnya itu.” Ikan yang aneh.” Gumannya. Seumur hidupnya belum pernah dilihatnya ikan mirip itu. Warna ikan itu kekuningan dan sisik-sisiknya kuning keemasan. Terlihat berkilauan sisik-sisik itu knorma dan watak mengenai sinar matahari. Knorma dan watak Toba melepaskan mata kailnya dari lisan ikan tangkapannya, mendadak terjadi sebuah keajaiban. Ikan aneh bersisik kuning keemasan itu berubah menjadi menjadi seorang wanita yang anggun jelita wajahnya.

Toba terheran-heran mendapati keajaiban yang berlangsung di depan matanya itu. Ia hanya bangkit dengan bola mata membulat dan lisan melongo.

“Tuan.” Kata wanita jelmaan ikan indah itu.”Aku yaitu kutukan Dewa lantaran sudah melanggar larangan besarnya. Telah ditakdirkan kepadaku, bahwa saya akan berubah bentuk mirip makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan telah memegangku, maka akupun berubah menjadi insan mirip Tuan ini.”

Toba memperkenalkan namanya. Begitu pula dengan wanita berwajah jelita itu.” Namaku, putri, tuan.”
Toba lantas menjelaskan pula keinginannya untuk memperistri Putri lantaran ia terpesona kecantuikan si wanita jelmaan ikan itu.” Bersediakah engkau berumah tangga dengan ku?” tanyanya sesudah pembicaraan beberapa saat.

“Baiklak, saya bersedia, tuan, Selama tuan bersedia pula memenuhi satu syarat yang kuajukan.” Jawab Putri

“Syarat apa yang engkau kehendaki? Sebutkan. Niscaya saya akan memenuhinya.”

“Permintaanku hanya satu, hendaklah tuan menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan kalau saya berasal dari ikan. Jika tuan menyatakan kesedian tuan untuk menjaga belakang layar ini, saya bersedia menjadi istri Tuan.”

“Baiklah.” Kata Toba.” Aku akan menutup rapat-rapat rahasimu ini. Rahasia ini hanya kita ketahui berdua saja.”

Toba dan Putri pun berumah tangga. Keduanya hidup rukun dan berbahagia meski dalam kesederhanaan. Kebahagian mereka serasa kian tidak ada yang kurang dengan kelahiran anak mereka. Seorang anak laki-laki. Samosir namanya.

Samosir tumbuh mejadi anak yang sehat. Tubuhnya kuat. Sayang ia agak bengal serta pemalas. Keinginannya hanya tidur-tiduran saja. Ia mirip tidak peduli atau ingin membantu kerepotan ayahnya yang sibuk bekerja di ladang. Bahkan, untuk sekedar mengantar makanan dan minuman untuk ayahnyapun, Samosir kerap menolak kalau diminta. Seandainya mau, ia akan melakukannya dengan malas-malasan, dengan wajah bersungut-sungut. Bertambah-tambah malas kelakuannya jawaban ibunya terus memanjakannya. Apapun yang dimintanya akan diusahakan ibunya untuk dipenuhi.

Samosir sangat berpengaruh nafsu makannya. Jatah makanan sehari untuk sekeluarganya bisa dihabiskannya dalam sekali makan. Toba merasa harus bekerja ludang kecepeh keras lagi untuk sanggup memenuhi cita-cita makan anak laki-lakinya yangb luar biasa itu.

Pada suatu hari Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman untuk ayahnya. Samosir yang tengah bermalas-malasan tiruanla enggan untuk menjalankan perintah ibunya itu. Namun, sesudah ibunya terus memaksa kesudahannya ia bersedia melakukannya meski dengan wajah yang bersungut-sungut.

Samosir membawa makanan dan minuman itu menuju ke ladang. Ditengah perjalanan, Samosir measa lapar. Dihentikannya langkah menuju kebun. Ia lantas memakan makanan yang seharusnya diperuntukan bagi ayahnya itu. Tidak dihabiskannya tiruana makanan itu melainkan disisakan sedikit. Dengan makanan dan minuman yang tersisa sedikit itu Samosir melanjutkan perjalanan menuju ladang. Setibanya di ladang, samosir memmemberikankan makanan dan minuman itu untuk ayahnya.

Toba telah sangat merasa lapar lantaran bekerja keras semenjak pagi pribadi membuka bekal untuk memakannya. Terperanjat ia dikala melihat makanan untuk nya tinggal sedikit.” Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit?” tanyanya dengat raut wajah kesal.

Dengan wajah polos seolah tidak melaksanakan kesalahan, Samosir mentpendapat.” Tadi di jalan saya sangat lapar, Ayah. Oleh karenanya, jatah makanan dan minuman ayah itu telah kumakan sebagian. Tapi, tidak tiruana kuhabiskan, bukan? Masih tersedia sedikit makanan dan minuman untuk Ayah.”

“anak tidak tahu diuntung.” Maki toba kepada anaknya. Kemarahan seknorma dan watak meninggi. Serasa tidak bisa lagi ia menahan dan bersabar, umpatannyapun seknorma dan watak itu meluncur.” Dasar anak keturunan ikan engkau ini.”

Samosir sangat terkejut mendengat umpatan ayahnya. Dia pribadi berlari ke rumah. Pada dikala bertemu ibunya, samosir pribadi menceritakan umpatan dan cacian ayahnya yang menyebutkan dirinya yaitu keturunan ikan.

Mendengar pengaduan anaknya, ibu Samosir menjadi sangat bersedih. Tidak disangka kalau suaminya melanggar sumpah untuk tidak menyebutkannya berasal dari ikan.

Samosir dan ibunya saling berpoegangan. Dalam hitungan sekejap, keduanya menghilang. Keajaiban pun terjadi. Dibekas pijakan kaki Samosir dan ibunya menyembur air yang sangat deras. Dari dalam tanah, air laksana disemburkan keluar seolah tiada henti. Semakin usang tidak semkin berkuran semburan air itu melainkan semakin besar adanya. Dalam waktu cepat permukaan tanah itu pun tergenang. Permukaan air terus meninggi dan tek berapa usang kemudian lembah daerah tinggal Toba telah tergenang air. Terbentuklah kemudian sebuah danau yang sangat luas di daerah itu.

Penduduk kemudian menamakan danau itu Danau Toba. Adapun pulau kecil yang berada ditengah-tengah danau toba itu disebut Pulau Samosir untuk mengingatkan kepada pada anak lelaki Toba.

Demikian Sobat Tradisi, Legenda Asal Usul Danau Toba yang bisa kami sampaikan. Bahwa dari legenda asal seruan Danau Toba tersebut, walaupun tidak ada jaminan atas kebenaran legenda / dongeng rakyat mengenai asal seruan danau Toba tersebut, namun barangkali kita bisa mengambil sebuah hikmah. Diantaranya yaitu kita tidak boleh melanggar sumpah atau komitmen yang telah kita ikrarkan baik didalam hati maupun secara lisan. Karena ada pepatah menyampaikan bahwa "Janji yaitu Hutang". Kurang ludang kecepeh demikian Hikmah Legenda Asal Usul Danau Toba, supaya memberi manfaat.

Sumber Cerita : http://dongengceritarakyat.com/
Advertisement

Iklan Sidebar