'/> 5 Rumah Adab Riau Beserta Gambar Dan Penjelasannya

Info Populer 2022

5 Rumah Adab Riau Beserta Gambar Dan Penjelasannya

5 Rumah Adab Riau Beserta Gambar Dan Penjelasannya
5 Rumah Adab Riau Beserta Gambar Dan Penjelasannya
5 Rumah Adat Riau Beserta Gambar dan Penjelasannya | TradisiKita - Jika Sobat berkunjung ke Provinsi Riau, niscaya Sobat tiruana masih sanggup menemukan sejumlah rumah-rumah panggung yang bentuknya sangat unik. Namun jikalau dicermati lagi, ada beberapa perbedaan diantara beberapa rumah tabiat yang masih bercirikan Riau.

Rumah Adat Riau memang secara umum terdiri dari 5 jenis. 5 Rumah Adat Riau tersebut ialah :


  1. Balai Salaso Jatuh,
  2. Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar,
  3. Rumah Melayu Atap Limas Potong
  4. Rumah Melayu Lipat Kajang dan
  5. Rumah Melayu Atap Lontik.
Rumah tabiat Riau merupakan kekayaan budaya masyarakat Riau yang tidak dimiliki hak ciptanya oleh satu orang tertentu. Oleh Sebab itu rumah tabiat Riau ini boleh diketahui oleh seluruh rakyat Riau khususnya dan oleh Bangsa Indonesia pada umumnya, supaya generasi penerus Bangsa Indonesia mengenal peninggalan tabiat dan budaya nenek moyangnya sendiri, diantaranya ialah Rumah Adat Provinsi Riau.

5 Rumah Adat Riau Beserta Gambar dan Penjelasannya

Berikut ini Gambar dan Penjelasan 5 Rumah Adat Riau yang sanggup kita ketahui bersama :

1. Balai Salaso Jatuh


Balai Selaso Jatuh bekerjsama bukan difungsikan sebagai rumah. Namun bangunan yang disebut dengan Balai Selaso Jatuh ini merupakan bangunan tradisional di provinsi Riau yang berbentuk rumah tabiat namun difungsikan sebagai tempat musyawarah atau rapat adat.

Sesuai dengan fungsi Balai Salaso Jatuh diatas, bangunan ini mempunyai macam-macam nama yaitu : balairung sari, balai penobatan, balai kerapatan dan lain-lain. Pada akhir-akhir ini fungsi bangunan Balai Selaso Jatuh kini digantikan oleh rumah Penghulu dan masjid.

Balai salaso ada yang mempunyai selasar keliling, lantainya ludang keringh rendah dari ruang tengah, alasannya ialah itu dinamakan balai salaso jatuh.

Seperti halnya rumah tabiat Riau lainnya, Balai Selao Jatuh dihiasi ragam motif gesekan yang memalsukan bentuk tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah distilisasi, dan mempunyai nama-nama tertentu. Bagian-bagian rumah yang didiberi gesekan antara lain tangga, tiang, dinding, pintu, jendela, ventilasi dan puncak atap dengan nama-nama gesekan sebagai diberikut :


  • Ukiran pada tangga disebut ombak-ombak atau lebah bergantung
  • Ukiran diatas pintu dan jendela disebut lambai-lambai, gesekan dibagian bawahnya disebut kisi-kisi atau gesekan tiruant diberiring atau itik pulang petang. 
  • Ukiran pada tiang disebut gesekan tiang gantung, alasannya ialah seolah-olah gesekan itu melekat atau menggantung
  • Ukiran disetiap bidang yang memanjang atau melengkung disebut gesekan kalok paku
  • Ukiran pada pinggiran atau ujung atas dan penggalan bawah tiang disebut pucuk rebung
  • Ukiran pada cucuan atap disebut sayap layangan atau sayap layang-layang 
  • Ukiran pada langit-langit dan ventilasi bermotif bunga-bungaan disebut bunga melur, bunga cina, bunga manggis, bunga sakaki dan sebagainya. 
  • Di puncak atap selalu terdapat hiasan kayu yang mencuat ke atas bersilangan dan biasanya hiasan ini didiberi gesekan yang disebut salembayung atau sulobuyung
Gambar Balai Salaso Jatuh Riau | Gambar :
https://www.flickr.com/photos/ndutz_prayoga/5659673195

2. Rumah Adat Riau Salaso Jatuh Kembar

Rumah tabiat Salaso Jatuh Kembar merupakan rumah tabiat yang telah ditetapkan oleh Gubernur Riau (Imam Munandar) sebagai rumah tabiat kebudayaan Riau.

Rumah tabiat Riau yang disebut dengan Salaso Jatuh Kembar mempunyai bentuk bangunan berupa rumah panggung berbentuk persegi panjang. Disebut salaso jatuh kembar alasannya ialah rumah tabiat dari Provinsi Riau ini mempunyai 2 selasar yang lantainya ludang keringh rendah dari ruang tengah.

Bentuk dan Ornamen dari Salaso Jatuh Kembar sama dengan Balai Salaso Jatuh.

3. Rumah Melayu Atap Limas Potong


Selain rumah tabiat Riau yang disebut dengan Salaso Jatuh Kembar, di Provinsi Riau yang dominan masyarakatnya ialah suku tabiat Melayu, kita sanggup menemukan pula Rumah Melayu Atap Limas

Apakah Rumah Melayu Atap Limas tersebut?  Rumah melayu atap limas atau atap limas potong ialah rumah tabiat khas suku Melayu yang mempunyai bentuk atap rumah berupa limas yang terpotong. Selain di Provinsi Riau, rumah tabiat atap limas potong juga sanggup ditemui di Provinsi Kepulauan Riau

Sebagaimana rumah tradisional Melayu pada umumnya, Limas Potong merupakan rumah panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter dari atas permukaan tanah.


Besar kecilnya rumah yang dibangun ditentukan oleh kemampuan pemiliknya, semakin kaya seseorang semakin besar rumahnya dan semakin banyak ragam hiasnya. Namun demikian,kekayaan bukan sebagai penentu yang mutlak. Pertidak seimbangan yang paling utama dalam menciptakan rumah ialah keserasian dengan pemiliknya. Untuk memilih harmonis atau tidaknya sebuah rumah, sang pemilik menghitung ukuran rumahnya dengan hitungan hasta, dari satu hingga lima. Adapun urutan hasta yang dimaksud adalah:

  • Ular berenang 
  • Meniti riak 
  • Riak meniti kumbang berteduh 
  • Habis utang berganti utang 
  • Hutang lima belum diberimbuh 


Ukuran yang paling baik ialah jikalau sempurna pada hitungan riak meniti kumbang berteduh.
Rumah Melayu Atap Limas PotongGambar : akulebay.com

4. Rumah Melayu Lipat Kajang


Rumah Melayu Lipat Kajang
Gambar : id.wikipedia.org
Rumah tabiat Melayu Lipat Kajang merupakan salah satu rumah tabiat Riau dan Kepulauan Riau. Disebut dengan rumah tabiat Lipat Kajang alasannya ialah bentuk atap / bubungan yang dibentuk ibarat bahtera dengan ujung bangunan penggalan atas melengkung ke atas yang sering disebut lipat kejang, atau potong jerambah.

Rumah tabiat Lipat Kajang sudah jarang ditemui pada perumahan penduduk, hanya terlihat pada bangunan perkantoran yang dibangun oleh Pemerintah dengan konsep bangunan arsitektur modern.

5. Rumah Melayu Atap Lontik


Rumah Melayu Atap Lontik disebut juga dengan Rumah Lancang atau Pencalang, yaitu salah satu rumah tradisional masyarakat di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Disebut Lancang atau Pencalang alasannya ialah bentuk hiasan kaki dinding depannya ibarat perahu, bentuk dinding Rumah yang miring keluar ibarat miringnya dinding bahtera layar mereka, dan jikalau dilihat dari jauh bentuk Rumah tersebut ibarat Rumah-Rumah bahtera (magon) yang biasa dibentuk penduduk. Sedangkan nama Lontik digunakan alasannya ialah bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas.

Rumah Lontik diperkirakan menerima imbas dari kebudayaan Minangkabau alasannya ialah sebagian besar terdapat di kawasan yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Tangga rumah ini biasanya ganjil, bahkan adapula Rumah Lontik beranak tangga lima.

Hal ini ada kaitannya dengan anutan Islam yakni rukun islam lima. Tiang bentuknya bermacam-macam, ada yang persegi empat, segi enam, segi tujuh, segi delapan, dan segi sembilan. Segi empat melambangkan empat penjuru mata angin, sama dengan segi delapan. Maksudnya rumah itu akan mendatangkan rezeki dari segala penjuru. Tiang segi enam melambangkan Rukun Iman dalam anutan Islam, maksudnya diperlukan pemilik rumah tetap taat dan diberiman kepada Tuhannya. Tiang segi tujuh melambangkan tujuh tingkatan nirwana dan neraka.

Tipe konstruksi panggung dipilih untuk menghindari ancaman hewan buas dan banjir. Di samping itu, ada kudang keringasaan kolong rumah digunakan untuk sangkar ternak, wadah penyimpanan perahu, tempat bertukang, tempat belum dewasa bermain, dan gudang kayu untuk persiapan bulan puasa.
Rumah Lontik 

Demikian Sobat Tradisi, 5 Rumah Adat Riau Beserta Gambar dan Penjelasannya. Semoga artikel singkat ini sanggup berguna bagi Sobat Tradisi tiruana.

Referensi :
http://haluankepri.com/jejak/35987-rumah-melayu-limas-potong.html
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1009/rumah-selaso-kembar
http://kidnesia.com/Indonesiaku/Teropong-Daerah/Riau/Seni-Budaya/Rumah-Lontik
https://rangkumanku.wordpress.com/senikebudayaan/rumah-adat-riau/


Advertisement

Iklan Sidebar